Darwin Telah Membuka Pintu Masuk Bagi Pelajar Internasional

18 Dec 2020

63 pelajar internasional telah tiba di Darwin, Australia, pada hari Minggu, 29 November 2020. Adapun mereka merupakan pelajar yang berasal dari Cina, Hong Kong, Jepang, Vietnam, dan Indonesia. Ini menjadi yang pertama di Australia sejak perbatasan negara ditutup pada bulan Maret lalu.

3 Hari sebelum kedatangan mereka di Darwin, para pelajar internasional tersebut diharuskan untuk menjalankan SWAB tes COVID-19, yang hasilnya akan diserahkan ke universitasnya secara langsung.

Mr Jiang, murid dari Chang Chun, China, menjalankan SWAB tes nya pada hari Jumat    (sebelum penerbangannya ke Darwin pada hari Senin) dan mendapatkan hasil negatif nya dalam waktu 6 jam.

Mr Jiang menjelaskan bahwa pada saat check-in di bandara Cina, mereka diminta untuk menunjukkan kode hijau pada aplikasi WeChat yang menandakan bahwa pengguna aplikasi tersebut tidak berhubungan dekat dengan orang-orang yang positif terjangkit COVID-19.

Pada hari keberangkatannya, Mr. Jiang beserta dengan 40 murid kewarganegaraan Cina dari kota yang tergolong dengan “resiko rendah” terbang dengan maskapai Singapura - Scoot - dari GuangZhou. Pelajar dari negara lainnya terbang menggunakan penerbangan yang berbeda untuk tiba di Singapura dalam waktu yang berdekatan dengan rombongan lainnya.

Seluruh pelajar diwajibkan untuk menggunakan masker atau peralatan perlindungan diri lainnya ketika bepergian. Sesampainya di Darwin, para pelajar kemudian diantar ke fasilitas negara, Howard Springs, dimana mereka akan dikarantina selama 2 pekan sebelum masuk ke Universitas Charles Darwin.

Profesor Simon Maddocks, selaku wakil rektor, mengatakan bahwa Universitas Charles Darwin menjadi pionir dalam mendatangkan kembali pelajar internasional untuk belajar di Australia. “Dalam penerbangan tersebut, terdapat pelajar internasional S1, S2/ Magister dan program VET; Hukum, Keperawatan, Pengajaran, Akuntansi dan Teknik yang telah terdaftar di Universitas Charles Darwin,” tegasnya.

Pemerintah negara bagian utara Australia (Northern Territory) mengkonfirmasi bahwa kedatangan kembali para pelajar internasional ini merupakan suatu program yang dapat menginformasikan siswa internasional lainnya secara luas untuk kembali ke negara tersebut.

Program pionir untuk mendatangkan kembali pelajar internasional secara bertahap ini juga telah diumumkan ke negara bagian Australia lainnya, termasuk wilayah ACT dan South Australia. Namun, hal ini masih dalam pertimbangan untuk di aplikasikan di wilayah ACT dan South Australia mengingat jumlah kasus COVID-19 yang terus naik di daerah Victoria dan South Australia.

Pemerintah Northern Territory menjelaskan bahwa  mereka akan bekerja sama dengan sektor pendidikan internasional untuk menyambut lebih banyak pelajar di tahun 2021.